PuKuL 06.30?
Peraturan masuk pukul 06.30 masih saja menjadi sebuah kontroversi saat ini. Sebagai seorang murid di salah satu sekolah, tentu saja saya tidak setuju dengan adanya peraturan tersebut.
Apakah sebelumnya gak dipertimbangkan dulu? Gimana dengan siswa yang letaknya jauh dari sekolah? Selain itu, murid-murid dan para guru harus mengubah jadwal bangun dan tidur mereka, dan itu bukan merupakan hal yang mudah.
Dan bagi yang belum berhasil mengubah jadwal tidur mereka (baca: tidur lebih awal) konsentrasi mereka akan menurun dan kurang dapat menangkapapa yang dijelaskan guru.
Dan jelas saja, memperburuk prestasi mereka. Apalagi yang pake sopir, udah nganterin tuannya ke kantor (biasanya bareng sama anaknya yang masih sekolah), kerjaannya jadi double, kena anterin anaknya juga. Jadi masalah bukannya selesai malah beralih. Dari masalah macet jadi masalah emisi bahan bakar, gak bisa irit, dan gak bisa ‘berteman’ dengan bumi. Bukan Cuma itu aja, biaya pengeluaran untuk bayar lembur supir juga nambah kan…? Wah, pokoknya gak setuju banget deh…
Menurut saya, macet (kepadatan lalu lintas) harus diterima,bukan sesuatu yang harus disalahkan, karena tidak ada yang menginginkan kepadatan lalu lintas tersebut terjadi. Bukankah kepadatan lalu lintas sudah mulai ditangani dengan adanya busway? Masuk pukul 07.00 saja sudah banyak yang telat, apalagi pukul 06.30?
Tetap masuk pukul 07.00 adalah yang terbaik. Masuk pukul 06.30 juga membuat murid-murid tidak niat sekolah.
Tinggalkan komentar